BukaBerita - Aksi anarkis memperingati hari antikorupsi sedunia di Makassar berlanjut. Sekitar 100 demonstran yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa untuk HAM menyerang tiga pos polisi. Satu polisi bahkan dikeroyok massa.
Sekitar pukul 16.00, Jumat, 10 Desember 2010, demonstran memblokir jalan di depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Mereka merazia dan memburu polisi.
Tak ada satu pun polisi melintas selama satu jam aksi sweeping itu. Demonstran kemudian menyandera empat truk yang melintas dan menggunakannya untuk berkonvoi di sekitar kampus.
Membawa balok dan batu, mereka kemudian menyerang tiga pos polisi lalu lintas, di kawasan Tamalate, Hertasning, dan Panakukang. Mereka memecah kaca dengan batu dan balok.
Di pos polisi Panakukang, demonstran melempar bom molotov. Empat mobil polisi, dua sepeda motor polisi juga dirusak. Seorang polisi yang tengah bertugas, Kompol Azis, bahkan dikeroyok hingga terluka di bagian pelipis mata. Aksi terhenti setelah warga berdatangan.
Sumarlin, koordinator aksi, mengatakan, demonstran melakukan aksi itu untuk menuntut Kapolda Sulselbar mundur terkait penanganan aksi antikorupsi sedunia yang berlangsung ricuh kemarin. Mereka juga meminta kepolisian mengusut pelaku pemukulan dan penembakan terhadap mahasiswa dalam aksi kemarin.
Atas peristiwa ini, belum ada pejabat kepolisian yang dapat dimintai keterangan.
Sekitar pukul 16.00, Jumat, 10 Desember 2010, demonstran memblokir jalan di depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Mereka merazia dan memburu polisi.
Tak ada satu pun polisi melintas selama satu jam aksi sweeping itu. Demonstran kemudian menyandera empat truk yang melintas dan menggunakannya untuk berkonvoi di sekitar kampus.
Membawa balok dan batu, mereka kemudian menyerang tiga pos polisi lalu lintas, di kawasan Tamalate, Hertasning, dan Panakukang. Mereka memecah kaca dengan batu dan balok.
Di pos polisi Panakukang, demonstran melempar bom molotov. Empat mobil polisi, dua sepeda motor polisi juga dirusak. Seorang polisi yang tengah bertugas, Kompol Azis, bahkan dikeroyok hingga terluka di bagian pelipis mata. Aksi terhenti setelah warga berdatangan.
Sumarlin, koordinator aksi, mengatakan, demonstran melakukan aksi itu untuk menuntut Kapolda Sulselbar mundur terkait penanganan aksi antikorupsi sedunia yang berlangsung ricuh kemarin. Mereka juga meminta kepolisian mengusut pelaku pemukulan dan penembakan terhadap mahasiswa dalam aksi kemarin.
Atas peristiwa ini, belum ada pejabat kepolisian yang dapat dimintai keterangan.
sumber: vivanews
0 komentar:
Posting Komentar