Minggu, 05 Desember 2010

Ponsel QWERTY Nokia Laris Manis


BBO Techno - Penjualan ponsel QWERTY murah besutan vendor ponsel terbesar asal Finlandia, Nokia C3, ternyata cukup laris di Indonesia.
Ponsel Nokia pertama yang berjalan di platform Symbian S40 itu berhasil meraih angka penjualan yang tinggi sejak pertama kali dilansir di Indonesia, awal Juni lalu.
"Penjualan Nokia C3 yang menembus angka satu juta merupakan salah satu bukti nyata sambutan hangat para pengguna Indonesia," ujar rilis Nokia, di Jakarta, Jumat 3 Desember 2010.
Bahkan, menurut data internal Nokia, pengakses jejaring sosial Facebook dan Twitter melalui ponsel Nokia C3 adalah yang terbesar di antara seluruh pengguna Nokia C3 dunia.
"Data menunjukkan bahwa akses pengguna akun Facebook dan Twitter dari aplikasi Communities Nokia C3 merupakan yang terbesar di dunia, dibandingkan akses dari ponsel Nokia di negara lainnya," tuturnya.
Sejak awal, ponsel Nokia C3 memang didesain untuk mengutamakan penggunaan messaging dan jejaring sosial. C3 menyediakan akses satu tombol untuk email dan chat lewat Nokia Messaging. Fitur SMS ditampilkan seperti model chat, sehingga konteks dari pesan-pesan sebelumnya tetap terlihat.
Kemudahan lainnya, pengguna bisa memposting status atau mengupload foto ke jejaring sosial dengan mudah, sekaligus bisa selalu memantau alert dan update dari rekan-rekan jejaring sosialnya cukup lewat layar utama (home screen).
Nokia C3 sengaja dipasarkan untuk membidik ponsel-ponsel QWERTY merek lokal (China) yang terus menggerus pangsa pasar Nokia di negara-negara berkembang, seperti India dan Indonesia.
"Memang ada elemen reaksi (terhadap ponsel-ponsel QWERTY China) pada peluncuran ponsel baru ini. Namun, ini sebenarnya lebih merupakan langkah strategis kami untuk memperkaya fitur-fitur ponsel kami untuk menyediakan lebih dari sekadar voice semata,"kata Anssi Vanjoki, Mei lalu, sebelum pensiun dari jabatannya sebagai Executive Vice President Nokia.
Sebelumnya, vendor-vendor ponsel lokal memanfaatkan booming BlackBerry di Indonesia, dengan menyediakan ponsel QWERTY versi murah seharga Rp500 ribu hingga Rp1,5 jutaan.
Pada Maret 2009, Nexian meluncurkan Nexian NX G900 atau ponsel yang lebih banyak dikenal sebagai NexianBerry (karena menyerupai desain BlackBerry) seharga sekitar Rp1 juta. 
Dalam waktu tiga bulan ponsel ini berhasil terjual sebanyak 70 ribu unit, dan dalam waktu enam bulan, Martono Jaya Kusuma, Presiden Direktur Metrotech Jaya Komunika (pemegang merek ponsel Nexian) mematok target penjualan sekitar 250 ribu unit.
Sementara itu, dengan kisaran harga Rp1,1 juta, penjualan Nokia C3 berhasil mencapai angka 1 juta unit dalam waktu enam bulan. Tentu saja, kehadiran C3 sedikit banyak memukul balik penjualan ponsel-ponsel QWERTY buatan China. 
Yang pasti, untuk bisa bertahan di antara gempuran ponsel-ponsel merek lokal, vendor-vendor besar memang harus menyediakan fitur-fitur yang disukai pengguna lokal, dan tentu saja harga yang juga sangat bersaing.
sumber: vivanews

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin