BukaBerita - Saat ini Rusia mengirimkan skuadronnya untuk menunaikan misi penting: membunuh kolonel pemberontak yang membelot dan lari ke Amerika Serikat.
Kolonel itu bernama Scherbakov ia bekerja di dinas intelijen luar negeri Rusia SVR -- agen pendukung keberhasilan badan intelijen KGB -- yang salah satu tugasnya mengirimkan agen tersembunyi (sleeping agent) secara ilegal dan rahasia ke AS.
Dosa besar Scherbakov diungkap seorang sumber anonim kepada koran Rusia,Kommersant.
Kata sumber itu, Scherbakov adalah penghianat yang membocorkan nama-nama 10 mata-mata Rusia pada FBI, termasuk agen cantik, Anna Chapman.
Bagaikan gema dari Perang Dingin yang telah berakhir, sumber Kremlin seperti dikutip Kommersant mengatakan, Kolonel Scherbakov tidak akan lama menikmati pengkhianatannya.
"Kami tahu siapa dan di mana dia," kata sumber itu. "Tak ada keraguan bahwa Mercader telah dikirim untuk mengejarnya," kata sumber seperti dimuat situs Telegraph.
'Mercader' merupakan sinonim untuk satuan pembunuh -- terinspirasi dari nama Ramon Mercader, algojo KGB yang membunuh pemimpin Bolshevik Leon Trotsky pada 1940.
"Nasibnya kini di ujung tanduk. Ia akan ketakutan menantikan kapan aksi balas dendam dilancarkan, sepanjang hidupnya."
Pernyataan senada juga diungkap Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin. Untuk diketahui, Putin adalah mantan agen KGB di Jerman Timur di era 1980-an. Kata Putin, ia tahu identitas si pengkhianat.
"Ini merupakan hasil dari pengkhianatan dan pengkhianat selalu berakhir buruk."
Apa alasan Kolonel Scherbakov mengkhianati agen belum jelas, namun laporan menyebutkan bahwa putrinya sejak lama tinggal di AS, dan putranya juga pindah ke negeri Paman Sam awal tahun ini.
Sang kolonel menolak promosi tahun lalu karena tahu ia harus menjalani tes detektor kebohongan. Sumber intelijen sejak lama mengeluhkan hal-hal mencurigakan tentang dugaan keberadaan agen ganda yang seharusnya bertugas 'membunyikan lonceng alarm'.
0 komentar:
Posting Komentar