BukaBerita ~ Acara tahunan Golden Globe ke-68 akan dilangsungkan di Beverly Hilton Hotel di Beverly Hills, California, pada 16 Januari 2011 malam. Namun isu adanya kasus suap antara penyelenggara Golden Globe dengan sejumlah rumah produksi masih ramai dibicarakan.
Michael Russell, mantan Humas ajang Golden Globe menuntut Hollywood Foreign Press Association (HFPA), karena diklaim telah menerima suap agar sejumlah selebriti atau rumah produksi menjadi nominator dan pemenang dalam Golden Globe. Dua di antaranya, telah menjadikan Johnny Depp dan Angelina Jolie sebagai nominator dalam ajang ini, yang dianggap tidak layak.
Tuntutan hukum itu mengklaim bahwa para panitia telah menyalahgunakan jabatannya di ajang ini dengan menerima suap, termasuk menerima tiket liburan mewah, penginapan gratis, bingkisan mewah, dan hadiah lainnya yang diberikan beberapa rumah produksi sebagai ganti kepastian dijadikan nominasi di penghargaan tersebut.
Tiga hari sebelum NBC memutar ajang tahunan Hollywood ini, Russell menuntut HFPA sebesar US$2 juta akibat kerusakan dan pelanggaran kontrak, fitnah dan penyuapan yang terjadi sebelum asosiasi ini memecat Russell dan partnernya setelah acara Golden Globe tahun lalu.
Tuntutan sudah masuk ke pengadilan, namun belum terungkap daftar rumah produksi atau produser yang telah melakukan suap untuk menjadi nominator atau pemenang di Golden Globes.
Pernyataan dari Ken Sunshine, Humas yang menggelar Golden Globe tahun ini, mengungkapkan bahwa tuduhan itu tidak mendasar. "Ini tidak lebih dari kasus perusahaan konsultan yang tidak puas pada mantan klien, yang kontraknya tidak diperpanjang. Dan, mencoba untuk mengambil keuntungan sekali lagi dari ajang internasional Golden Globe untuk keuntungan mereka sendiri."
Michael Russell, mantan Humas ajang Golden Globe menuntut Hollywood Foreign Press Association (HFPA), karena diklaim telah menerima suap agar sejumlah selebriti atau rumah produksi menjadi nominator dan pemenang dalam Golden Globe. Dua di antaranya, telah menjadikan Johnny Depp dan Angelina Jolie sebagai nominator dalam ajang ini, yang dianggap tidak layak.
Tuntutan hukum itu mengklaim bahwa para panitia telah menyalahgunakan jabatannya di ajang ini dengan menerima suap, termasuk menerima tiket liburan mewah, penginapan gratis, bingkisan mewah, dan hadiah lainnya yang diberikan beberapa rumah produksi sebagai ganti kepastian dijadikan nominasi di penghargaan tersebut.
Tiga hari sebelum NBC memutar ajang tahunan Hollywood ini, Russell menuntut HFPA sebesar US$2 juta akibat kerusakan dan pelanggaran kontrak, fitnah dan penyuapan yang terjadi sebelum asosiasi ini memecat Russell dan partnernya setelah acara Golden Globe tahun lalu.
Tuntutan sudah masuk ke pengadilan, namun belum terungkap daftar rumah produksi atau produser yang telah melakukan suap untuk menjadi nominator atau pemenang di Golden Globes.
Pernyataan dari Ken Sunshine, Humas yang menggelar Golden Globe tahun ini, mengungkapkan bahwa tuduhan itu tidak mendasar. "Ini tidak lebih dari kasus perusahaan konsultan yang tidak puas pada mantan klien, yang kontraknya tidak diperpanjang. Dan, mencoba untuk mengambil keuntungan sekali lagi dari ajang internasional Golden Globe untuk keuntungan mereka sendiri."
Baca Juga:
- Video Adegan Panas Aida Saskia Beredar
- Yasser Arafat Meninggal Karena Diracun
- 6 Tahun, Nilai Facebook Rp. 450 Trilliun
0 komentar:
Posting Komentar