Rabu, 19 Januari 2011

Transkrip Percakapan Denny (Satgas) dan Gayus




BukaBeritaOnline ~ Terpidana kasus mafia hukum Gayus Halomoan Tambunan memenuhi janjinya untuk 'buka-bukaan'. Usai divonis tujuh tahun di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu sore tadi, 19 Januari 2011, dia secara terbuka menuduh Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum dan Staf Khusus Presiden SBY, Denny Indrayana, telah merekayasa kasus menggemparkan ini. Pernyataan lengkap Gayus bisa dibaca di sini.

Beberapa jam kemudian, menanggapi 'serangan' Gayus, Satgas menggelar konperensi pers di kantor Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan. Denny membeberkan transkrip versi dia, berisi percakapan dia dengan Gayus melalui BlackBerry Messenger. Berikut petikannya:

24 Maret 2010 Denny I. : Test
24 Maret 2010 Gayus : Sip
24 Maret 2010 Denny I. : Aman!
24 Maret 2010 Gayus : Ok
25 Maret 2010 Denny I. : Saya sedang dengan kapolri
25 Maret 2010 Denny I. : Bisa saya telp bicara dengan beliau?
25 Maret 2010 Denny I. : Menjelaskan posisinya...
25 Maret 2010 Denny I. : PING!!!
25 Maret 2010 Denny I. : Gayus perlu segera ketemu. Please dijawab
25 Maret 2010 Denny I. : Proteksi ada
25 Maret 2010 Denny I. : Gayus kau dimana?
25 Maret 2010 Denny I. : Jangan libatkan temanmu. Kasihan. Dia bisa dianggap menyembunyikan
29 Maret 2010 Gayus : Mas.. saya minta maaf sebelumnya... Saya benar2 kaget waktu tanggal 24 saya baca... AK sdh di tetapkan tersangka pemberian keterangan palsu.. Pasti saya juga sama.. Jd daripada saya di amankan polri makanya saya pergi.. Sdh itu ditjen pajak juga sewenang wewnang sama saya.. Saya makin ga ada pegangan.. Jaringan saya di DJP : maruli manurung, bambang heru ismiarso
29 Maret 2010 Denny I. : Anda dimana. Kalau anda kooperatif, tentunya lebih baik.
29 Maret 2010 Denny I. : Sebaiknya anda datang dan menyerahkan diri. Tidak akan pernah selesai dan tenang kalau lari. Justru lebih sulit.
29 Maret 2010 Denny I. : Saya jemput anda dimanapun. Kita selesaikan dengan baik.
29 Maret 2010 Denny I. : Kalau anda kooperatif, bisa ada keringanan.
29 Maret 2010 Denny I. : Kita ketemu dimana?
29 Maret 2010 Gayus : Saya blum siapp mas
29 Maret 2010 Denny I. : Lebih baik sekarang mas. Daripada ditangkap, justru tidak ada keringanan. Saya saran kerjasama saja, insyaallah ada keringanan. Berbuat baik pasti ada manfaatnya.
29 Maret 2010  Denny I. : Kami, insyaallah akan bantu kawal terus, kika anda kooperatif.
29 Maret 2010 Gayus : Saya juga sedang timbang2 itu mas.. Apakah memungkinkan saya bantu dari jarak jauh mas...?
29 Maret 2010 Denny I : Akan lebih baik, jika kita bisa komunikasi scr langsung.. saya kuatir, tidak akan efektif kalo komunikasi dari jarak jauh..informasi langsung dr mas, akan sangat membantu pengungkapan kasus ini.. jika setuju, kita akan jemput
29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaimana?
29 Maret 2010 Gayus : Saya pikir2 betul2 mas.. Saya langsung ditahan yah mas?
29 Maret 2010 Denny I. : Itu kita lihat, mas, intinya makin kerjasama, makin mudah dan ringan buat anda
29 Maret 2010 Gayus : Iya nanti klo udah ada keputusan saya kabari mas
29 Maret 2010 Denny I. : Mas, untuk info saja. Saya khawatir waktu pikir anda agak sempit. Semua sedang bergerak. Saya saran segera kerjasama. Maaf, saya siap jemput.
29 Maret 2010 Denny I. : Pergerakan penyidik sangat cepat mas. Kalau tertangkap, maka ruang keringanan akan tertutup. Sedangkan kalau menyerahkan diri, karena kooperatif, ruang mendapat keringanan akan jauh lebih besar pak.
29 Maret 2010 Denny I. : Bagaimana mas?
29 Maret 2010 Denny I. : Anda di singapurkah? Atau dimana? Kita ketemu. Akan saya jelaskan kondisi dan opsinya.
29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaimana? Waktu sampeyan untuk kooperatif untuk kooperatif benar2 sempit. Keputusan mesti segera diambil.
29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaumana? Kok malah diam aja? :-d
29 Maret 2010 Denny I. : Mas, baik. Untuk sementara. Coba ungkap dari jauh. Bagaimana yg di pajak. Dua nama tadi bagaimana perannya?
29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaimana perkembangannya
Selain itu, Denny juga membagikan transkrip pembicaraan pada pertemuan ketiga anggota Satgas dengan Gayus sebelum Gayus ke Singapura. Petikannya:

Tempat: Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan KKN (Bina Graha)
Waktu: Rabu, 24 Maret 2010
Peserta: Gayus Tambunan, Denny Indrayana, Sigit, Rony

Denny: Kalau aku pikir ente jangan ke media dulu. Tadi mikirnya apa, kalau ke media bareng kita. Tapi perlu dipikir lagi biar matang dulu. Arahnya kan minta perlindungan. Mungkin Satgas, KPK, LPSK itu bareng. Nah, sementara itu aku usul advokatnya jangan yang main2, advokatnya Alex, Taufik Basari

Rony: Kalau mereka Mas Denny yang minta mau. Kalau bisa secepatnya. Ke medianya nanti, tapi sekarang dah mulai underground gitu. Mas Gayus sering merasa dibuntutin

Gayus: Nggak. Baru kali ini aja wartawan banyak banget

Rony: Nggak merasa karena gak tahu atau?

Gayus: Gak merasa dibuntutin

Denny: Bayanganku sih Satgas, KPK, LPSK duduk. Kita rumuskan langkah-langkahnya apa. Tapi sementara dia, kalau dia udah diambil polisi saya kira, Begitu tahu ada panggilan, itu untuk yang pertama kedua kita masih bisa ngeles, kita ketemu dulu. Maksudku ngatur ini langkah-langkahnya.

Gayus: Ada kemungkinan polisi ngambil saya? Gak takut saya saling buka-bukaan.

Denny: Yah kau kan diajak koordinasi. Sama intel, kau akan dibilangi hei pura-pura yah cerita ini, jangan ungkit-ungkit lah. Pasti itu dong. Kalau kau jawab ini, nanti kita atur supaya kau gak terlalu tersiksa. Pura-pura konsepnya. Tapi lu di luar dihajarin pasti, media, masyarakat. Mah kalau Yus, dengan segala hormat yah, kalau posisimu, aku bukan dalam posisi sama dengan polisi. Kalau kamu ngambil posisi demi keamananmu terus kamu ngambil posisi kerjasamanya dengan kepolisian. Nah gue ngancemnya agak kenceng tuh bakalan

Gayus: Saya kan minta waktu untuk berpikir kan. Kalau saya ambil posisi itu kan saya gak bisa lagi anuin Mas Denny tapi yah udah lah menurut peran masing-masing.

Denny: Iya, tapi akhirnya gak mungkin, gak mungkin gue kendor kan. Yah gue paham posisimu jadi dilematis

Gayus: Tapi jangan blow up, saya yang bongkar itu.

Sigit: Takutnya kalau beberapa waktu ini media terus menyebut Gayus, nanti kan ada tindakan kan.

Denny: Tadi sudah disampaikan akan ada upaya untuk diperiksa ulang
Perlu bilang ke Bibit-Chandra ini Gayus mau bilang (mau buka) dan kita tidak bisa biarkan bertarung sendirian. Harus di-back up, kalau kita tidak bisa back up dia yah...

Rony: Makanya mas Gayus harus cepat memutuskan saya pikir. Begitu iya, langkah lanjutan harus. Setelah ada itu kalau emang oke, siapkan perangkat pendukungnya, dukungan public, hire pengacara Alex, Tobas (Taufik Basari) atau Bambang Widjojanto.

Gayus: Apa mereka tuh pasti mau?

Denny: Ya, insya Allah mau, kalau formatnya melawan mafia hukum, strategi juangnya harus itu.

Gayus: Lha kalau nanti mereka lihat background saya lagi kan males juga

Denny: O iya, makanya jangan belok. Kalau belok ya akan ditinggal. Kalau strategi juangnya adalah oke melawan mafia hukum. Kemudian Satgas masuk, KPK, LPSK masuk, teman-teman LSM support. Tapi orang kan akan bilang kenapa belain orang pajak yang, ini kan whistle blower. Dan di media kan posisi kita akan jadi whistle blower.

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin